<body> my scribbled notes

Friday, November 28, 2008

SISTEM TRANSPORTASI (PEREDARAN)

Pada Manusia
Sistem Peredaran Darah
  • Darah (8% atau 1/13 berat tubuh manusia)
  • Nilai hematokrit: perbandingan antara bagian yang padat (butiran) dan yang cair (plasma).
    • Plasma Darah (55%) 90% air, 8% protein (hormon, fibrinogen, albumin, globulin), 0.9% mineral (NaCl, natrium bikarbonat, garam kalsium, Ca, F, Fe), 0.1% bahan organik (glukosa, lemak, asam urat, antigen dsb).
    • Butiran Darah (45%)
      • Eritrosit (sel darah merah): bikonkaf, tidak berinti, mengandung hemoglobin (Hb), berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
      • Leukosit (sel darah putih): bentuk tak beraturan, bergerak secara amoeboid. Leukosit ada lima jenis:
        • Neutrofil: berinti banyak, fagosit.
        • Monosit: berkembang/membesar, akan menajdi makrofag yang bertugas memakan partikel-partikel besar benda asing yang masuk ke tubuh.
        • Eosinofil: mempunyai enzim penghancur
        • Basofil: bergranula berhistamin.
        • Limfosil: terdiri atas sel T dan sel B, menghasilkan antibodi.
      • Trombosit (keping-keping darah): tidak teratur bentuknya dan tidak berinti.
  • Fungsi Darah
    • Alat pengangkut
    • Membunuh kuman-kuman penyakit
    • Melakukan proses pembekuan darah
    • menjaga kestabilan suhu tubuh
  • Alat Peredaran Darah
    • Jantung: memiliki empat ruang, untuk memompa darah, dapat mengembang dan mengempis. Terdapat klep antara serambi dan bilik, untuk mengatur aliran darah. Dinding bilik kiri lebih tebal, karena memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
    • Pembuluh Darah
      • Pembuluh nadi/arteri: Membawa darah keliar dari jantung. Membawa darah berisi oksigen kecuali arteri pulmonalis. Letak agak tersembunyi ke dalam tubuh, dinding pembuluh kuat dan elastis, terdiri atas tiga lapis, denyut nadi terasa, bila terluka darah memancar.
      • Pembuluh balik/vena: Membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Letak dekat permukaan tubuh dan berwarna kebiru-biruan, dinding pembuluh tipis dan tidak elastis, memiliki katup sepanjang pembuluh agar darah mengalir satu arah. Jika terlika darah merembes.
      • Pembuluh kapiler: Hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium, berfungsi untuk pertukaran zat. Ukurannya paling kecil namun jumlahnya sangat banyak. Ujung pembuluh nadi terkecil terhubung dengan pembuluh kapiler, yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.
  • Macam Peredaran Darah
    • Peredaran Darah Terbuka: Peredaran yang darahnya tidak melalui pembuluh darah.
    • Peredaran Darah Tertutup:
      • Peredaran Darah Tunggal: Peredaran darah yang hanya satu kali melewati jantung.
      • Peredaran Darah Ganda:
        • Peredaran Darah Kecil: bilik kanan --> paru-paru --> serambi kiri
        • Peredaran Darah Besar: bilik kiri --> seluruh tubuh --> serambi kanan
  • Golongan Darah
    • Goldar A Aglutinogen A Aglutinin b
    • Goldar B Aglutinogen B Aglutinin a
    • Goldar AB Aglutinogen A dan B Aglutinin tidak ada (resipien universal)
    • Goldar O Aglutinogen tidak ada Aglutinin a dan b (donor universal)
    Aglutinogen: zat protein darah yang menggumpalkan aglutinin.
    Aglutinin: zat protein darah yang dapat digumpalkan aglutinogen.
    Juga terdapat Rhesus + (85%) dan Rhuses - (15%).
Sistem Peredaran Getah Bening
  • Cairan Limfa: terdiri dari sel darah putih, berfungsi mematikan kuman dan mengangkut lemak dari usus.
  • Pembuluh Limfa
    • Pembuluh Limfa Kanan: menampung cairan limfa dari tubuh bagian kanan.
    • Oembuluh Limfa Dada: menampung cairan limfa dari tubuh bagian kiri.
  • Kelenjar Limfa: untuk menghasilkan leukosit, mencegah infeksi. Yang mempunyai fungsi sama:
    • Limpa
    • Tonsil (polip dan amandel)
Gangguan Pada Sistem Transportasi
  • Anemia: Penyakit kekurangan Hb dalam darah.
  • Leukemia: Kanker darah dimana jumlah leukosit tak terkendali.
  • Hemofilia: Penyakit darah sukar membeku.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi. Lawannya adalah Hipotensi.
  • Aterosklerosis: Penyempitan arteri koronaria akibat pengendapan kolesterol.
  • Trombus: Darah membeku yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.
  • Varises: Pelebaran pembuluh darah.
  • Eritroblastosis foetalis: Penyakit kuning pada bayi.
  • AIDS: Kehilangan kekebalan tubuh akbat limfosit T diserang.
Sistem Kekebalan Tubuh
  • Kekebalan Aktif: Alami dan buatan.
  • Kekebalan Pasif: Alami dan buatan.
Teknologi yang Terkait
  • Jantung Buatan
  • Transplantasi Jantung
  • Cuci Darah
  • Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Pada Hewan
Protozoa
Diserap melalui permukaan tubuh, diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi. Zat makanan cair diedarkan vakuola kontraktil, sementara zat makanan padat diedarkan vakuola makanan.
Hydra dan Planaria
Dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yaitu saluran pencernaan sekaligus alat peredaran darahnya.
Siput dan Serangga
Peredaran darah terbuka.
Cacing Tanah dan Vertebrata
Peredaran darah tertutup
Ikan
Seluruh tubuh --> sinus venosus --> serambi --> bilik --> conus arteriosus --> aorta ventral --> insang --> aorta dorsal --> seluruh tubuh
Katak
Seluruh tubuh --> serambi kanan --> bilik --> arteri pulmonalis --> paru-paru --> vena pulmonalis --> serambi kiri --> bilik --> aorta --> seluruh tubuh
Reptil
Seluruh tubuh --> sinus venosus --> serambi kanan --> bilik kanan --> arteri pulmonalis --> paru-paru --> vena pulmonalis --> serambi kiri --> bilik kiri --> lengkung aorta --> seluruh tubuh.

Labels: ,



How to get a Previous Post list at your sidebar page

Untuk memunculkan previous post di sidebar, seperti berikut ini:

bisa menggunakan code berikut ini:
[h3 class="sidebar-title"]Essay Parchments[/h3]
[ul id="recently"][div style="text-align: left;"]
[BloggerPreviousItems]
[li][a href="[$BlogItemPermalinkURL$]"][$BlogPreviousItemTitle$][/a][/li]
[/BloggerPreviousItems][/div]
[/ul]
Ganti "[" dan "]" dengan "<" dan ">". Tulisan "Essay Pasrchment" bisa diganti sesuai keinginan menjadi "Previous Post" atau lainnya. [h3 class][/h3] adalah ukuran sidebar title. Semakin besar angkanya, semakin kecil ukurannya. h2 ukurannya lebih besar daripada h3.
Jika ingin tanpa bulleted list, hilangkan "[li]" dan "[/li]"-nya.
Hasilnya akan menjadi seperti ini:

Labels:



How to get a Y! Messenger icon at your page

Untuk memunculkan icon Y!Messenger yang menyatakan online tidaknya messenger kita seperti ini:


bisa menggunakan code di bawah ini (masukkan ke page template HTML atau post blog Anda):
[a href="http://edit.yahoo.com/config/send_webmesg?.target=kurashina_menou20&.src=pg"][img border="0" src="http://opi.yahoo.com/online?u=kurashina_menou20&m=g&t=2&l=us" /][/a]
Ganti "[" dan "]" dengan "<" dan ">".
Ganti tulisan yang dibold (dicetak tebal) dengan ID Y!M Anda.
Selamat mencoba :P.

Labels:



My Profile

* Name: Krisna Destia
* Nick: Krisna ~ Kris - Elie ~ Lily ~ Dea - Tia - etc; no matter which one you use
* Birthdate: December 14th, 1990
* Birthplace: Bandung, Indonesia
* Zodiac: Sagitarius
* Height/Weight: 155 cms/44 kgs
* Home: Bandung, West Java, Indonesia
* Current Residence: Bandung, West Java, Indonesia
* Job: College Student

* Who I Am: Just a girl who wants to be herself, wants to give her best for everyone she knows, and wants to have someone that loves her like Severus Snape loves Lily Evans...

* Who I Love (in romantic sense):
Edward Cullen (the hottest vampire ever XD~)
Fang Ride (the hottest birdkid ever~ Euh, that line had been used... Fine the hottest human with wings ever XD~)
Legolas Thandruilion (err... the hottest elf ever? *kehabisan kata-kata*)
Uh, yeah, jangan salahkan saya bahwa yang saya suka baru-baru ini fiksi semua. Karena sekarang ini saya sedang single... *digetok*

* A little about me:
I'm 17, girl, and sagitarius.

I love to read. Saya membaca genre apapun, meskipun lebih tertarik pada fiksi sihir atau fantasi; atau misteri, sehingga pilihan novel yang nangkring di lemari buku saya adalah Harry Potter, The Lord of The Ring, Maximum Ride, The Inheritance Cycle, The Chronicles of Narnia, Twilight Saga, Sherlock Holmes dan novel-novel misteri Agatha Christie, dan sejenis itu. Genre fanfic yang sedang saya baca adalah... ehm, romance *blushing*.

I love to dance and sing. Cuma konsumsi pribadi. Jarang up-to-date soal musik dan lebih nyaman dengan musik yang slow dan melankolis. Err... entah bagaimana mendeskripsikannya. The Corrs, Paramore, Vanessa Carlton, Caprice dan Evanescence adalah beberapa yang bisa diterima oleh selera musik saya yang aneh :P.

I love to write. Ga bohong soal yang satu ini. Saya bukan orang yang verbal, jadi saya lebih suka menulis blog, meskipun kadang bingung mau menulis apa atau bingung cara mengungkapkannya bagaimana. Dan sekarang memang jarang meng-update blog-blog saya, juga karena kebingungan yang sama. Mungkin karena beberapa bulan terakhir ini saya membaca fanfic bahasa Inggris dimana kata sapaan bersifat universal, dan juga saya sudah nyaman dengan gaya bahasa Inggris, jadi begitu switch ke bahasa Indonesia untuk menulis laporan, blog, atau ber RPG, saya bingung bagaimana mengekspresikan diri saya.

Oh yeah, saya menulis dan bermain RPG, tapi bukan berarti bahwa saya akan menulis fanfiction. Membuat fanfic itu sulit, dan membutuhkan bermacam hal—termasuk kesabaran dan motivasi kuat—untuk menyelesaikannya. Saya membuat account ini untuk review-review fanfic bikinan orang, jujur saja. Mungkin suatu hari saya akan bikin fanfic, tapi tidak dalam waktu dekat, sepertinya —nyengir keren— Ah, saat ini saya juga berpartisipasi dalam ajang NaNoWriMo 2008, yang mana tulisan saya stuck di 3000 kata. Uhh -_-.

Monday, November 24, 2008

Science: A Way of Knowing

Making Choices
Membuat Pilihan

How to learn about universe?
  • We look at the world to see what's there and to learn how it works;
  • We generalize, making rules that seem to fit what we see;
  • We apply these general rules to new situations we never encountered before, and we expect the rules to work.
Bagaimana cara mempelajari mengenai alam semesta?
  • Kita memandang dunia untuk melihat apa yang ada di sana dan mempelajari bagaimana ia bekerja;
  • Kita men-generalisasi (meng-umum-kan), membuat peraturan-peraturan yang sepertinya cocok dengan apa yang kita lihat;
  • Kita menerapkan peraturan-peraturan umum tersebut pada situasi-situasi baru yang belum pernah kita hadapi sebelumnya, dan kita berharap aturan-aturan itu akan bekerja.
Science: The enterprises of asking question, making observation, and arriving at a conclusion can be applied in more formal and quantitive way when we want to understand something.

Ilmu: Usaha dalam mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, dan sampai pada suatu kesimpulan yang dapat diterapkan pada cara yang lebih formal dan quantitatif ketika kita ingin mengerti mengenai sesuatu.

Scientist: People who study these questions for living.

Ilmuwan: Orang yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan untuk hidup.

Labels: ,

Sunday, November 23, 2008

STABILO~

stabilo-ed in PINK
[span style="BACKGROUND: #f16783"][span style='color: black;']stabilo-ed in PINK[/span][/span]
stabilo-ed in GREEN
[span style="BACKGROUND: #00F218"][span style='color: black;']stabilo-ed in GREEN[/span][/span]
stabilo-ed in YELLOW
[span style="BACKGROUND: #E6FF0C"][span style='color: black;']stabilo-ed in YELLOW[/span][/span]
stabilo-ed in LIGHT BLUE
[span style="BACKGROUND: #0094DA"][span style='color: black;']stabilo-ed in LIGHT BLUE[/span][/span]
stabilo-ed in PURPLE
[span style="BACKGROUND: #8C00F2"][span style='color: white;'][b]stabilo-ed in PURPLE[/b][/span][/span]
CHANGE "[" AND "]" WITH "<" AND ">"
CHANGE (') with (")

Labels:



Etologi

Etologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku hewan.

Tingkah Laku Akibat Faktor Genetik atau Lingkungan
  • Inate: Perilaku hewan bawaan lahir tanpa proses belajar.
  • Insting: Inate yang tidak bisa dijelaskan.
Tingkah Laku Akibat Proses Belajar
  • Habituasi: Hilang atau timbulnya respon terhadap stimulus setelah pengurangan suatu perlakuan.
  • Imprinting: Hubungan kuat antara induk dan keturunannya yang merupakan proses belajar yang tidak dapat diulang.
  • Asosiasi (termasuk conditioning): Perubahan perilaku yang diakibatkan dari suatu hubungan antara satu perilaku dengan sistem hukuman dan hadiah.
  • Imitasi: Perilaku yang diakibatkan karena adanya proses pengamatan pada individu lain.
  • Inovasi: Perilaku yang timbul dan berkembang karena terjadinya respon terhadap suatu keadaan yang baru tanpa coba-coba.
Tingkah Laku Sosial (Social Behaviour)
  • Agonistik: Perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk dapat bertahan hidup (termasuk kamuflase).
  • Teritori: Perilaku hewan untuk mempertahankan daerahnya.
  • Alkruistik: Perilaku hewan berkoloni yang non-egois.

Labels: ,



Klasifikasi IQ

  • 020-060 debil
  • 061-090 imbisil
  • 091-100 idiot
  • 101-110 normal rendah
  • 111-120 normal sedang
  • 121-130 normal tinggi
  • 131-150 jenius

Labels: ,

Friday, November 21, 2008

Poem: One Dozen Roses

Hello there,
This blog formerly built to be my online notebook. Perhaps some of you will think of this as a useless work. Believe me, it's anything but useless. The simplest use of this blog is to be a reminder of all my notes I've ever made. You know, like people said, if your brain can't remember, maybe you fingers can.

Anyway, this is not one of my creation. These past months I love to reading fanfictions (now I'm reading Maximum Ride and Twilight fanfictions), and one day I found this lovely poem in the fic I read. The fanfic's title is the same as the poem's title: One Dozen Roses.

One Dozen Roses
by Angel Ren

Timeless perfection at its best

That naked Serenity hath undressed

A promise infolded in velvet prose,

The supple petal of the crimson rose

But a single stem alone is but a dream

As ephemeral as its very petals may deem

But roses in number far more than sole

Equate to meaning vastly untold

Each with a unique symbol true,

Not one less than ten and two.

One stands for brazen, bolded wit,

For which the norm is unequipped.

Another, a token of sweet virtue,

Blushing red for blushing true.

A third, a token of beauty divine,

Like the blazing stars do shine.

Compassion resonates within stem four,

And warmth the fifth does implore.

The sixth holds the modesty allure,

Charming chastity to be sure.

For each stem seven and eight,

Innocence and Selflessness permeate.

Nine holds the power of trust,

Sweet, naïve, but ever just.

Within the tenth righteousness burns,

Strong, powerful, as a soul yearns.

Intelligence is given to the rose eleven,

As wise and pure as an angel of heaven.

Twelve then takes the greatest of all,

Unrelenting courage and failure to fall.

Beneath attributes seemingly despaired,

Rest uncommon traits beyond compare.


Forget not the sin of superficiality:

Nothing compares to naive honesty.

Know naught that which appears to be,

See only that is.

Take naught that seems to fit because,

And see it as it should be.


Awwwe, can you understand it? I can't fully understand, since I'm not a poem writer myself, and seldom read that things. But even a amateur like me can see that this poem has a deep meaning flow in its words *shuddered*
Lucky Bella *sigh*
What I wont give for a romantic poem (and guy, lol) written special for me...

Labels:

Thursday, November 20, 2008

-Ch 1-

Summary: Your life is nothing but ordinary, Kaye... But however odd your life may turn, and hard your way may seem, if you choose it with your heart, yours will turn into happiness.

Untitled

Gadis itu berdiri di antara bebatuan besar. Punggungnya bersandar pada salah satu batuan yang paling besar, membiarkannya bersentuhan dengan permukaan karang yang kasar. Ia tak bergerak, berdiri tenang sembari menutup matanya, menikmati keheningan tempat itu. Hingga di suatu saat sontak kedua matanya terbuka, melebar kaget.

Ia seakan baru saja diberikan kembali nikmat indranya. Awalnya ia sama sekali tak mendengar apapun, tak merasa apapun kecuali tarikan-tarikan kecil pada gaun sederhana bunga-bunganya yang tertiup angin sepoi-sepoi. Angin itupun bahkan terhalang karang di depannya. Ia praktis terpotong dari dunia luar. Tak melihat apapun kecuali tekstur batuan, tak mendengar apapun kecuali hembusan lembut angin, tak merasakan apapun kecuali sedikit gesekan pakaian yang dikenakannya. Namun kemudian ia mendengar sesuatu yang lain. Awalnya hanya seperti dengungan, kemudian barulah ia sadar bahwa itu adalah potongan-potongan percakapan, yang terlalu umum untuk bisa dikenali subjeknya. Ia berusaha berkonsentrasi menangkapnya, mengingatnya. Namun seperti menangkap air, mereka terselip dari genggaman tangannya.

"Nggak! Aku mau pergi aja! Biarin!"

"Hmmhh... Aku sih yakin, orangtuanya tuh yang main sogok. Makanya bisa kayak gitu. Ga mungkin kan empat tahun berturut-turut aku kalah terus?"

"Tell me what's bothering you, please."
"Nothing, Nick, nothing in particular..."

"Aww, ke mall lagi?"
"Jangan pura-pura ga liat deh..."
"Eh, sure."

"Your life is anything but ordinary, Kaye—"

"Hey, girl. Rapat jam dua, jangan lupa."
"Uh-huh."

"Angin yang berdesir melambaikan nyiur-nyiur itu sebenarnya hanya ingin membantu mereka memberi hormat padamu, menunduk di hadapan kecantikanmu."
"Gombal..."

Setelahnya, semuanya kembali membaur, meredup, mendengung. Dan setelah sekian lama dengungan konstan itu memenuhi telinganya, ia mendengar sesuatu yang meskipun amat samar kedengarannya, namun jelas pula maknanya. Sebuah suara memanggilnya.

'Come to me, Kaye...!'



Ia terbangun seketika. Tubuhnya bersimbah keringat, namun tak sedikitpun disadarinya. Ia sendiri tidak tahu mengapa ia terbangun, ia tak ingat apapun kecuali perasaan tertekan dan merana yang tiba-tiba melandanya, dan kata-kata terakhir di mimpinya. Come to me...

Siapa yang harus didatanginya?

Ia mengerjap beberapa kali, bingung. Baru beberapa menit setelahnya, setelah deru napasnya yang tadinya terengah-engah menjadi stabil, dan jantungnya yang berpacu kembali ke derapnya yang semula, ia memandang ke jendela yang tak bertirai tipis dan menyadari satu hal. Di luar hujan... Ia segera bersembunyi di balik selimutnya.



Kayla segera menghidupkan laptopnya. Jarinya mengetuk-ngetuk pelan sisi meja dengan tidak sabar, mengawasi layar dengan mata disipitkan. Sesekali matanya juga melirik ke salah satu sisi laptop, dimana kotak putih dengan lima lampu kuning kecil menyala satu persatu, berkedip-kedip genit sebelum bersinar stabil. Sudah tiga lampu—satu di kiri, yang menyatakan power, dua di kanan, dan yang menyatakan DSL dan sambungan internet—menyala. Kayla mendesah pelan, ia tidak bisa tidur, karena itulah ia menghampiri satu-satunya alat yang bisa membuatnya tenang, laptopnya. Tergesa ia membungkuk meraih kabel USB untuk disambungkan ke port di samping laptopnya yang sudah dalam keadaan siap digunakan. Lampu tengah menyala begitu USB terpasang.

Seperti biasanya, setiap kali ia menyambungkan diri ke dunia maya, ada dua program yang pasti langsung dibukanya. Program mesenger dan browser. Dengan cekatan diketiknya username dan passwordnya, lalu tanpa repot-repot menggunakan mouse, ia malah menggunakan tombol tab untuk berpindah kotak isian dan setelahnya langsung menekan tombol enter. Sambil menunggu, ia membuka situs yang memang ingin ia kunjungi sejak bertama kali ia memutuskan menghidupkan laptopnya beberapa saat yang lalu. Diketiknya dengan jeli alamatnya, www.blogger.com. Tiga detik adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat halamannya lengkap. Jari-jarinya kembali menari di papan hitam, action terakhir yang diambilnya adalah menekan link ‘new’ di tab post, membawanya ke halaman baru yang tampilannya lebih simpel karena kotak isian yang hampir mendominasi halamannya. Setelah mengarahkan pointernya ke kotak isian dan menekan tombol kiri pada mouse, ia mulai menulis.

Aku baru saja bangun, dan gelisah karenanya. Eh, bukan hal baru ya. Tapi tetap saja, hal berulang belum tentu membuatmu terbiasa, dan belum tentu bisa membuatmu mengambil keputusan atau bertindak bijak. Atau paling tidak membuatmu bisa mengabaikan repetisi itu. Tidak, aku tetap kesal karena tak bisa mengingat apapun ketika aku bangun. Lagi. Eh, ingat sesatu yang berarti, maksudnya. Aku memang ingat soal angin meniup rambutku, tapi kalau cuma itu aku tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Padahal aku yakin kalau aku bermimpi mengenai sesuatu yang penting, atau menarik. Dan yang membuatku semakin kesal dan penasaran adalah perasaan tertekan dan merana yang menyertainya... Tertekan tanpa seb—



Sebuah kotak dialog tiba-tiba muncul di layar tanpa diduga, memotong tulisan Kayla pada si kotak isian sebelumnya, menyebabkan sebagian teks ketikannya terketik di kotak dialog itu, sehingga saat Kayla—yang selama proses penulisan tidak benar-benar memperhatikan layar—menekan enter, teksnya muncul di sisi seberang:

second_hand_of_time: ab benar-benar membuatku gila!

Kayla mendongak seketika, merasa ada yang tidak beres dengen tulisannya. Barulah ia sadar kalau mesengernya sudah tersambung, dan salah satu teman akrabnya mengiriminya instant message. Sedetik kemudian muncul pesan baru.

translucent_water: hi~
second_hand_of_time: ab benar-benar membuatku gila!
translucent_water: ...
translucent_water: ganggu sesi curhat ya? Ab itu kecengan baru?

Kayla langsung tersedak begitu membaca line itu. Segera diteguknya banyak-banyak jus jeruk dalam botol yang selalu ada di mejanya. Perasaannya campur aduk, setengah malu-setengah marah. Ah, mungkin setelah malu-seperempat marah-seperempat geli. Untung saja instant message tidak membuat penggunanya bisa bertatap muka dan melihat ekspresi satu sama lain, jadi ekspresi memalukannya tadi tidak ketahuan. Uh, bisa sih, tapi di kamarnya tidak ada webcam. Untunglah. Dua detik dilewatkan Kayla untuk menenangkan diri, sebelum mulai menulis:

second_hand_of_time: ha ha... what a great conclusion. i'm flattered 8-|
translucent_water: ur welcom. ab itu cakep?
second.hand.of.time: tertarik?
translucent_water: ...lumayan
second.hand.of.time: ...
second.hand.of.time: ...
second.hand.of.time: ...
second.hand.of.time: gw cariin deh nomer handphonenya *buka phonebook hape*
translucent_water: becanda, kaye!
translucent_water: you're no fun :-<

Kayla tersenyum puas. Ia menang adu mulut kali ini. Tapi pertengkaran kekanak-kanakan seperti ini memang ia yang selalu menang. Lain halnya dengan topik serius, hampir selalu orang seberang yang menang, entah karena logikanya yang lebih jalan, atau karena memang Kayla yang tidak bisa melihat kenyataan-kenyataan di depannya dan hanya melihat kenyataan-kenyataan yang ingin dilihatnya. Seperti saat orangtuanya bertengkar. Seperti ketika salah satu masalahnya merongrong. Seperti kalau salah satu temannya mencari gara-gara atau meradang. Sebagian besar pandangan si orang seberanglah yang menang. Menang tidak berarti benar, Kayla menambahkan dalam hati. Bisa saja saat berargumen itu aku memang kehabisan bahan pembelaan diri, atau aku panik karena argumennya yang tidak terduga? Ah, ya, Kayla memang selalu panik saat sesuatu tak terprediksi, terutama jika menyangkut percakapan seperti ini, dan pertahanannya terpatahkan.

translucent_water: jadi ab itu siapa?
BUZZ!!

Lamunan Kayla terputus akibat getaran di layarnya. Ia segera mengetik.

second_hand_of_time: none of your business
translucent_water: hemm... prediksiku barusan bener ya? :-?
second_hand_of_time: cemburu?
translucent_water: kayeeee...
BUZZ!!
BUZZ!!
BUZZ!!
BUZZ!!
second_hand_of_time: IYA IYA
second_hand_of_time: no need to buzz that much, dude
translucent_water: *smiling triumphantly*
second_hand_of_time: 8-|
second_hand_of_time: uhh… I hate buzzer
second_hand_of_time: emot :D atau B-) ga cukup apa
translucent_water: emosinya kurang kuat ah :D
second_hand_of_time: whatever
second_hand_of_time: gw lagi blogging

Beberapa detik terlewat. Sunyi. Tak ada balasan.

second_hand_of_time: bay, lo masih hidup kan?
second_hand_of_time: ko diem?
tranclucent_water: iya masih. lo gapapa? blogging soal apa?

Kayla ragu sebentar. Jarang sekali Bayu, si 'orang seberang' menggunakan sapaan 'gaul' seperti itu, kecuali kalau ia marah atau terkadang, serius. Kali ini berarti ia sedang serius. Meskipun Kayla sendiri bingung kenapa Bayu menanggapi serius soal 'masalahnya'. Ya, Bayu tahu, tentu saja. Entah bagaimana, ia berhasil membuat Kayla bercerita tentang mimpinya, di hari ketujuhnya berteman dengan Kayla. Teman internet, tidak kurang. Padahal Kayla sama sekali tidak menceritakannya pada siapapun, selama bertahun-tahun.

second_hand_of_time: ga ada apa-apa kok. yang kayak biasa aja. postnya bentar lagi juga gw publish.
translucent_water: belom selesai?
second_hand_of_time: belom lah. lo ajak ngobrol gw...
translucent_water: sowreyw
translucent_water: kawlayw uwdayw sewlewsayw awkuyw bowleyw bawcayw yawyh? :D

Bayu sudah kembali rileks. Dia sudah kembali ke penggunaan 'aku' sebagai kata ganti orang pertama. Bukannya Kayla tidak suka ada yang peduli padanya, tapi kadang kepedulian malah membuatnya muak. Bayu lumayan mengerti soal hal itu, karena itulah alih-alih membombardir Kayla dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat tidak nyaman, ia meminta izin untuk membaca blogpostnya setelah dipublish. Bukan berarti Bayu harus meminta izin; Kayla sudah memperbolehkannya, dan memberitahunya semua alamat blog yang dimilikinya. Kayla tersenyum kecil lagi, mood Bayu seringkali mempengaruhinya. Especially his playfullness, yeah.

second_hand_of_time: bayuu...
second_hand_of_time: :-w
translucent_water: :D
translucent_water: kalau udah selesai aku boleh baca ya?
second_hand_of_time: sure
second_hand_of_time: gw selesein dulu, terus off ya. tidur lagi :D
second_hand_of_time: praktikum sore
second_hand_of_time: ...
second_hand_of_time: btw, ngapain jam segini on, bang? *lirik jam* masih jam 2 pagi loh... Biasanya kan situ bangun jam 8 paling pagi.
translucent_water: :D
translucent_water: di LA jam 11 siang, mbak
translucent_water: off sana
translucent_water: cya >:D<
second_hand_of_time: oiyah ^^a
second_hand_of_time: c'yah >:D<

second_hand_of_time has signed out. (11/3/2008 2:07 AM)

Kayla cepat-cepat sign out dari mesengernya. Kalau tetap menyala, meskipun sudah saling berpamitan, biasanya Bayu selalu bisa membuatnya menulis lagi, lalu sepuluh menit kemudian sadar bahwa ia seharusnya off dan melanjutkan menulis blognya, dan berpamitan lagi. Dan kemudian Bayu akan bertanya sesuatu lagi yang akan membuatnya membalas lagi. Begitu seterusnya. Jadi sign out adalah solusi terbaik, kalau ia ingin apapun yang dikerjakannya selesai. Kembali ke halaman bloggernya, Kayla melanjutkan menulis.
Aku baru saja bangun, dan gelisah karenanya. Eh, bukan hal baru ya. Tapi tetap saja, hal berulang belum tentu membuatmu terbiasa, dan belum tentu bisa membuatmu mengambil keputusan atau bertindak bijak. Atau paling tidak membuatmu bisa mengabaikan repetisi itu. Tidak, aku tetap kesal karena tak bisa mengingat apapun ketika aku bangun. Lagi. Eh, ingat sesatu yang berarti, maksudnya. Aku memang ingat soal angin meniup rambutku, tapi kalau cuma itu aku tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Padahal aku yakin kalau aku bermimpi mengenai sesuatu yang penting, atau menarik. Dan yang membuatku semakin kesal dan penasaran adalah perasaan tertekan dan merana yang menyertainya... Tertekan tanpa sebab benar-benar membuatku gila!

Tapi yah, sefrustasi apapun aku, sepenasaran apapun, hanya dengan berteriak-teriak dan menyatakan diri gila tidak akan membawaku kemana-mana. Tidak akan menjelaskan perasaan tertekan dan meranaku. Sudahlah, bahkan saat inipun ketika sedang menulis perasaan itu dengan cepat memudar. Apalagi baru saja aku bertukar salam dengan Bayu, yang tumben-tumbennya online di jam dua pagi begini. Yeah, dia bilang di LA jam sebelas siang, tapi di sini kan jam dua…

Let’s just cut this entry right here. Bingung mau nulis apa lagi :D. Yang penting setelah menulis perasaan jadi lega. Dan semoga saja mimpi-mimpi terlupakan itu tak datang lagi, biarpun aku yakin justru sebaliknya. Soalnya sejak lima tahun lalu mereka masih setia menemaniku...

Laters!
Kayla memandang layar laptopnya, sesekali menggunakan scroll mousenya untuk memeriksa tulisannya apakah sudah mantap atau belum. Diarahkannya pointer ke tombol publish, namun gerakannya berhenti di situ. Kayla merengut sejenak, lalu menggigit bibir. Apakah ia akan mem-publish post yang ini di blognya yang sering di kunjungi orang? Blog defaultnya? Merenung, Kayla menggelengkan kepalanya pelan. Tidak, ia akan mem-postnya di blognya yang lebih pribadi.

Dengan sedikit gerakan cepat mousenya, tulisannya berpindah, dari kotak isian new post di blog publiknya ke blog pribadinya, dan dalam hitungan detik post itu sudah dipublish dengan sukses. Kayla memandang layar komputernya dengan mata bersinar—hasil pantulan cahaya lampu—selama beberapa detik, kemudian menekan beberapa tombol untuk memutuskan koneksi internetnya dan mematikan laptopnya. Ia beranjak dari kursinya, dan mematikan lampu, tertatih-tatih dalam gelap menuju ke tempat tidurnya untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.

Labels: ,